KUALITAS HIDUP ORANG PERCAYA

Friday, January 20, 2006

MEGAPA HARUS TAKUT AKAN TUHAN?

“Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya TUHAN, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu; bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu. (Mazmur 86 :11)

Kira-kira di dunia ini apa atau siapa yang paling anda takuti? Ada orang yang takut pada setan, sehingga mereka sering memberikan sesajen kepadanya, takut kalau-kalau si setan ngamuk. Ada juga yang takut kehilangan harta kekayaannya Itu sebabnya mati-matian ia berjuang dan menjaganya baik siang maupun malam, ia bekerja keras bila perlu lembur , supaya harta kekayaannya tetap terpelihara. Saya juga menemukan ada banyak wanita yang takut kehilangan kecantikannya, sehingga bedak dan alat-alat kosmetik yang mahal pun mereka rela membelinya, yang penting cantik, maka kurangi jajan lalu giat berdiet , semua ini tidak masalah, bila perlu dilakukan secara rohani yang disebut “doa puasa” asal penampilan di luar tetap menarik. Sangat senang sekali apabila umurnya sudah kepala emapat , masih dianggap seperti kepala dua, artinya yang sudah empat puluhan kalau disebut masih duapuluhan.
Beberapa wakltu yang lalu saya sempat bertemeu dengan salah seorang anggota gereja di sebuiah kota, beliau menceriatakan bahwa tahun terkhir ini hidupnya penuh ketakuatan. Setiap hendak berangkat ke pekerjaan, ketakutan itu sudah muncul. Ia begitu takut pada managernya, karena hampir setiapa hari managernya selalu mencari kesalaahnnya. Ia menjadi begitu tertekan dan frustrasi di dalam pekerjaan, samapi harus mencari psikiater untuk konsultasi.
Lihatlah fakta-fakta di dunia ini, barang siapa yang takut pada setan maka ia akan berusaha menyogok setan itu , dengan cara menyembah setan itu supaya si setan tidak menggangunya. Lalu barang siapa yang takut kehilangan harta maka di dalam hidupnya ia akan menjunjung tinggi harta kekayaan, kemana saja dia pergi di hati dan pikirannya sellau tertuju pada hartanya. Sedangkan orang siapa takut kehilangan kecantikannya, maka ia selalu mengagung-agungkan kecantikannya bahkan menyembah diri sendiri. Lalau ketika orang takut pada managernya, maka ia akan berusaha sekuat tenaga untuk menyenangkan sang manager.
Jadi kita bisa lihat di sini, tatkala apa yang ditakuti oleh orang tersebut maka ia akan menjunjung tinggi “apa “ tersebut. Itu sebabnya kalau hari ini engkau takut pada Tuhan maka sudah pasti akan menjunjung tinggi Tuhan. Takut akan Tuhan juga berarti ada rasa hormat dan ada rasa kagum pada-Nya. Tentu anda bertanya apa itu menjunjung tinggi Tuhan? Bagaimana pengertian sesungguhnya takut akan Tuhan itu?
APA ITU TAKUT AKAN TUHAN?
Pada waktu kita mencoba belajar mengapa pada penulis Alkitab di dalam Perjanjian Lama sering mengungkapkan perasaan takut akan Tuhan, maka kita diingatkan sekali lagi bahwa sebenarnya dalam hal ini “takut akan Tuhan” bukan seperti seseorang yang sedang melakukan kesalahan, lalu takut bertemu dengan Tuhan. Seakan-akan kalau bertemu dengan Tuhan itu sangat mengerikan? Takut akan Tuhan di sini juga tidak sama seperti kondisi Adam dan Hawa setelah memakan buah pengetahuan baik dan jahat itu.! Pada saat itu Adam dan Hawa sungguh takut sekali kepada Tuhan karena dosa mereka, sehingga tatkala Tuhan memanggil, maka mereka bersembunyi.
Takut akan Tuhan di sini juga tidak sama seperti anda lagi menyetir mobil, Lalu karena buru-buru menerobos lampu merah, kemudian dari belakang ada polisi mulai mengejar, dan anda mulai merasa takut dan bila perlu tancap gas., Takut akan Tuhan di sini juga bukan berarti tatkala anda sedang ujian, kemudian godaaan datang dan anda menyontek, lalu diketahui oleh pengawas, sehingga anda ketakutan. Takut akan Tuhan bukan demikian?
Kita sering salah pengertian terhadap kata “takut akan Tuhan”, kita sepertinya menganggap Tuhan itu begitu angker, begitu serem sehingga kita merasa perlu menghindar dari-Nya. Kita menganggap diri kita terlalu kotor dan jijik dihadapan Tuhan sehingga kita tidak berani datang pada-Nya. Lalu kita menolak atau selalu mempersalahkan diri kita. Ini merupakan konsep yang salah. Takut akan Tuhan itu berarti kita menaruh hormat kepada-Nya di dalam segala aspek kehidupan kita. Takut akan Tuhan juga berarti mengagungkan Dia yakni Tuhan, mebesarkan nama-Nya, karena Dia Dahsyat dan ajaib. Takut akan Tuhan berarti kita dengan rendah hati datang kepada Tuhan dan memuliakan nama-Nya, dan perlu digaris bawahi, orang yang menyembah Tuhan dengan penuh kemuliaan tentu hidupnya tidak berorientasi duniawi lagi.
MENGAPA HARUS TAKUT KEPADA TUHAN?
Saya yakin kita sudah mengantongi jawaban tersendiri mengapa kita mesti hidup takut pada Tuhan. Alasan utamanya adalah karena Tuhan itu yang menciptakan kita, Dia yang menguasai kita dan kita ini adalah milikNya.. Di dalam kitab Amsal 29 :25 dikatakan bahwa orang yang takut akan Tuhan akan dilindungi Tuhan, sedangkan kalau kita takut kepada manusia akan mendatangkan jerat.
Saya masih ingat sewaktu jaman pemerintahan orde baru, semua aparat dan juga rakyat sangat takut pada petinggi negara, takut mengkritik, takut protes bahakn unjuk rasa bisa dihitung dengan jari. Apalagi media cetak, rasanya mereka begitu terkekang. Ada banyak kejadian tertentu di tanah air yang tidak pernah masuk koran, sebab kalau mereka berani masukkan maka akibatnya penerbit itu dibredel. Masih ingat Sinar Harapan dan Tempo? Mereka pernah dibredel! Namun saat ini negara kita sudah mulai bebas, tetapi kebebasan ini tidak dipakai baik-baik, orang Indonesia belum siap menerima kebebasan itu. Unujk rasa yang dilakukan di sana sini terkesan brutal, mobil-mobil dibakar, orang-orang dipukul dan sebagainya, kesannya seperti orang pedalaamn yang terbelakang. Kadang kami yang tinggal di luar negeri, malau kalau mengakui sebagai orang Indonesia. Poin saya adalah, kekuasaan itu dapat dihancurkna, manusia tidak perlu harus menyembah kepada manusia lainnya, sebab kita sesama ciptaan Tuhan. Jadi dengan kata lain kekuasaan manusia itu sementara saja.
BAGAIMANA HIDUP YANG TAKUT AKAN TUHAN?
Hidup yang takut akan Tuhan berarti ada penyerahan yang secara total kepada-Nya. Perjalanan ke depan hidup kita seluruhnya diserahkan untuk Tuhan yang mengarahkan. Orang yang hidupnya takut akan Tuhan mestinya tidak perlu merasa kuatir lagi tentang masa depannya, karena bagaimanapun Tuhan tidak pernah bakal mencelakakan kita, sebab natur Tuhan itu Kasih adanya, dan Tuhan itu tidak pernah berlawanan dengan natur-Nya itu.
Sekali lagi, bukan berarti orang-orang yang takut akan Tuhan tidak mengalami bencana. Mungkin saja mereka yang takut akan Tuhan mengalami bencana yang lebih dahsyat pada masa-sama mendatang. Tetapi ada pengharapan yang penuh dari mereka, yakni kepada Tuhan. Orang yang takut akan Tuhan sekaligus akan menghormati kekuasaan Allah, taat pada perintah-perintahnya, membenci dan sambil menjauhkan diri dari kejahatan. (Yeremia 32 :40, bnd Kejadian 22:12 dan Ibrani 5:7). Lagi pula takut akan Tuhan itu adalah merupakan permulaan hikmat (Mazmur 111;!0), rahasia kelurusan hati (Amsal 8:13), ciri umat yang disenangi Allah (Mazmur 147:11) dan kewajiban setiap orang (Pengkotbah 12:13). Roh takutb akan Tuhan adaalh salah satu sifat yang ditanamkan Allah pada Mesias-Nya (Yesaya 11:2-3). Tuhan tidak pernah memberikan pencobaan melebihi kekuatan kita, apa lagi hidup kita takut akan Tuhan.
Idealnya orang yang takut akan Tuhan tidak pernah menggerutu atau mengomel lagi, sebab mestinya ia yakin apa yang diterima setiap hari itu adalah pemberitan dari Tuhan dan terbaik. Sebaliknya mereka yang tidak takut akan Tuhan, selain segala sisi kehidupannya sangat bertentangan dengan Tuhan, juga tidak disukai Tuhan. Kita menyembah kepada Allah pencemburu, Ia mau kita setia padanya. Sama seperti kalau engkau mencaintai seseorang , lalu senantiasa masuk orang ke tiga yang hendak merebut cinta anda, tentu kita tidak senang itu. Mengapa kita tidak senang? Karena ada cinta kasih kita bukan? Coba orang di luar sana, yang tidak ada hubungan apa-apa dengan gita, ia mau gonta-ganti pacar seratus kali bukan urusan kita, karena dia bukan pacar kita.

JANJI-JANJI BAGI MEREKA YANG TAKUT AKAN TUHAN
Bagi orang-orang yang takut akan Tuhan, firman Tuhan seperti apa yang ditulis di dlalam Mazmur 33 :10, “Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang –Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia” Di dalam sejarah kerajan Israel, banyak raja –raja Israel yang sparuh jalan menentang jalannya Tuhan, itu sebabnya Alkitab mengatakan roh Tuhan keluar dari tubuh raja tersebut. Sewaktu masih taa kepaad Tuhan maka apa saja yang dilakuakn berhasil, namaun tatkala meninggalkan Tuhan, makah bencara datang.
Takut akan Tuhan juga merupakan permulaan hikmat (Amsal 1 :7). Jadi kita boleh saja menyamakan orang-orang jahat itu sama dengan tidak takut akan Tuhan. Orang yang takut akan Tuhan ia tidak pernah bermain-main dengan Tuhan, ia tidak berani melawan Tuhan.
Orang yang takut akan Tuhan juga rendah hati dan ini merupakan kekayaan kehormatan dan kehidupan (Amsal 22 :4)
Takut akan Tuhan juga diberkati Allah., di dalam terjemahan bahasa Indonesia ditulis “Berbahagialah” mereka yang takut akan Tuhan, namun di dalam terjemahan Inggris dikatakan “Diberkatilah” mereka yang takut akan Tuhan (Mazmur 128 :1)
Tuhan akan memberikan prioritas pertolongan bagi oarang yang takut akan Dia ( Mazmur 145 :19), rasanya ini merupakan bonusnya, suatu keadilan yang nyata dan jadi tidak sia-sia bila kita benar-benar takut akan Tuhan. Dan Tuhan Sangat senang kepada mereka yang takut kepada Dia (Mazmur 147 :11)
Mengutamakan Tuhan berarti mementingkan kehendak-Nya di atas kepentingan pribadi dan rela mengorbankan diri sendiri demi melaksanakan kehendak Tuhan. Terlalu sering kita memprioritaskan kehendak pribadi daripada firman Tuhan; kadang kita malah memakai nama Tuhan untuk membenarkan tindakan kita. Misalnya, karena sudah jatuh cinta maka nekad menikah dengan pasangan yang tidak seiman dengan dalih untuk membawanya kepada Tuhan; ceritanya yang terjadi sebaliknya. Lalu ada yang melakukan korupsi dengan alasan ingin menggunakan uangnya untuk pekerjaan Tuhan, ingat Tuhan tidak butuh yang demikian. Tuhan mempunyai segala-galanya.
Memang jujur saja, terkadang niat tulus kita untuk hidup takut akan Tuhan menemui jalan buntu tatkala kita membandingkan diri dengan orang yang dii luar sana yanag kelihatannya hidup mereka lebih sukses, ya lebih kaya dan senang. Kita tidak bisa menerima kenyataan mengapa hidupnya bisa begitu lancar, sedangkan hidup kita sering melewati "jalan berbatu" seperti ini. Kita bertanya bahkan menjerit mengapa??
Nah , pada saat sulit seperti ini, apabila kita tetap takut kepada Tuhan, maka apapun yang terjadi orang yang takut akan Tuhan pasti diberkati Tuhan. Saya kurang tahu apakah disepanjang hidup ini kita sudah menaruh kepada sikap yang takut akan Tuhan atau belum? Apa bila belum maka kutiplah ayat ini “Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya TUHAN, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu; bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu. (Mazmur 86 :11), saya harap ada pencerahan dan kekuatan serta pertolongan dari Tuhan, membuat kita hari demi hari lebih “takut lagi kepadaNya”. Orang yang takut akan Tuhan, sudah pasti akan taat pada segala perintah-perintah Tuhan. Jadi sebenarnya cara evaluasinya gampang saja. Selama jalan hidup kita belum taat sepenuhnya pada-Nya, itu berarti ada sisi-sisi tertentu di dalam kehidupan kita yang masih melawaan Dia. Seberapa sulit untuk taat? Mestinya tidak sulit! Namun mengapa kita tidak sanggup?Ternyata tidak gampang juga! Oleh sebab itu jangandianggap remeh!

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home